Tamasya

Di bagian ini aku akan men-share kegiatanku mengisi akhir pekan, atau liburan. Akan tetapi aku hanya membagikan tempat-tempat tamasya yang ada di sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jadi untuk sobat di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini akan menjadi tujuan tamasya yang tidak menghabiskan banyak biaya. Selamat membaca.

MENARA PANDANG KALIURANG

Untuk yang pertama kalinya aku akan bercerita mengenai tamasyaku ke Menara Pandang, Kaliurang, DIY. Mungkin sudah banyak dari kalian yang pernah tamasya ke Kaliurang, terutama teman-teman yang bertempat tinggal di Yogyakarta, tempat ini pasti sudah tidak asing lagi. Namun apakah kalian sudah pernah mengunjungi salah satu tempat wisata di Kaliurang yang bernama Menara Pandang? Tempat wisata yang terkenal di Kaliurang adalah Air Terjun Telaga Putri, namun ada tempat yang lain yang tak kalah menariknya, ya Menara pandang. Letaknya cukup dekat dengan Air Terjun Telaga Putri.

Kalau kalian bertamasanya ke Kaliurang jangan lupa mengunjungi tempat ini. Aku akan memceritakan kegiatan tamasyaku ini. Selamat membaca.

Sekitar pukul 11 siang di hari minggu yang lumayan cerah aku dan keluargaku sepakat untuk tamasya ke Kaliurang. Dengan tujuan lain kakakku ingin mencari objek foto. Setelah kami selesai bersiap-siap kami segera berangkat. Kami berangkat sekitar pukul 12 siang. Hari itu tidak terlalu panas sehingga tidak terasa panas sekali pergi di siang hari. Tamasya ku kali ini benar-benar tanpa tujuan hanya yang penting ke Kaliurang entah kami akan berkunjung ke mana.

Sampai di Kaliurang kami melihat plang-plang penunjuk arah, terpampampang di sama tulisan Menara Pandang. Tempat yang asing bagiku dan baru pertama kali ku dengar. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi tempat tersebut.

Sampai di sana terlihat parkiran yang tidak terlalu ramai. Kulihat sebuah bangunan tinggi. Dalam imajinasiku itu hanyalah menara yang tinggi. Aku tak tau fungsinya. Aku tidak yakin akan menaiki menara ini, perasaanku menara ini tidak menarik, lagi pula aku juga takut ketinggian. Kuputuskan untuk hanya berfoto di bawah menara.

Setelah kupikir-pikir apa gunanya aku datang ke sini hanya berfoto. Dan kuputuskan untuk menaiki menara ini bersama kakakku. Untuk menaiki menara ini di kenai tarif Rp1.000,00 untuk dewasa dan Rp500,00 untuk anak-anak. Jadi kami cukup membayar Rp2.000,00 untuk aku dan kakakku. Sebenarnya aku tidak niat menaiki menara ini L. Tapi dalam hatiku tak apalah tidak banyak menguras tenaga J.

Sampai di atas tak seperti yang ku bayangkan. Sungguh indah. Aku terdiam dan hanya dapat berkata WOW!!!! Pemandangan yang tak ternilai. Bisa aku kasih foto yang di ambil kakakku di atas menara ini. Yang jelas pemandangannya jauh lebih indah dari pada yang ada di foto ini. Aku juga punya fotoku berlatar pemandangan alam ini J







 Narsis ya? Hehehe J. Aku berada di atas sana agak lama sampai aku bertemu   dengan turis mancanegara. Mereka sangat ramah tapi aku hanya dapat melihat kakakku bercakapan dengan mereka karena aku tidak pandai bahasa inggris hehehehe J

Hmm, udah dulu ya temen-temen ceritaku tentang Menara Pandang Kaliurang. Semoga ceritaku ini bisa menjadi referensi bagi kalian yang ingin bertamasya.. selamat mengunjungi yaa...


TAMAN DI KAWASAN MENARA PANDANG

Oiya, di kawasan Menara Pandang ada juga sebuah taman kecil yang tak kalah indahnya. Aku hanya sebentar mengunjungi tempat itu karena aku lihat langit sedikit mendung, aku juga tidak tertarik bermain di taman itu. Aku punya sedikit fotoku di sana. 

Sorry aku hanya dapat bercerita sedikit tentang taman ini. Karena taman ini juga bukan tujuan utamaku, hanya tempat wisata tambahan dengan letak satu kawasan dengan Menara Pandang Kaliurang. Tapi kalian jangan lewatkan tempat ini ya kalau ke Menara Pandang, di sana tetap dapat melihat pemandangan yang indah juga.



GOA JEPANG KALIURANG
Nah, perjalananku kali ini hanyalah sebuah lanjutan dari perjalananku ke Menara Pandang. Hari belum terlalu sore sehingga kuputuskan untuk mengunjungi Goa Jepang, yang juga terletak di kawasan Kaliurang, DI Yogyakarta.
Perjalanan dari Menara Pandang ke Goa Jepang tidak terlalu memakan banyak waktu hanya memakan waktu beberapa menit saja. Cukup dekat kan?
Sampai di sana aku bergegas masuk, dan ini foto yang ku ambil di depan pintu masuk menuju Goa Jepang.


Setelah kumasuki tempat wisata itu ternyata tidak hanya Goa Jepang, di sana terdapat beberapa tempat wisata. Awalnya aku hanya ingin duduk di bawah saja, tapi kakakku berkeinginan untuk ke Goa Jepang, akhirnya aku ikut naik ke Goa Jepang. Ini koleksi fotoku di dekat pintu masuk Goa Jepang.



Kupikir di jalan ini banyak monyet sehingga aku berpegang pada baju kakakku. Terkadang aku memilih jalan duluan karena kakakku sambil mengambil foto. Jalan yang harusku tempuh sangat-sangat jauhhhhhhh ... tapi bagi kalian yang bener-bener pengen ke Goa Jepang, hmm, gak jauh beda sama aku. Di dalam hatiku hanya kupasang status, kalo kamu niat ke Goa Jepang, jangan berhenti di tengah jalan. Semangat, semangat.. walaupun lelah aku tetap naik karena aku benar-benar penasaran dan ingin tahu. Kakakku mengambil fotoku ketika aku kecapekan.. hehee




Hampir sampai di Goa Jepang, aku seperti patah semangat, aku bercucuran keringat, berantakan, perasaanku hanyalah semangat, jangan putus asa. Karena begitu lelah akhirnya kuputuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah tempat peristirahatan. Hm, tampangku sangat jelek, dan aku malu untuk memberikan foto pada potongan ceritaku yang ini, hehhehe.

Setelah rasa lelahku sedikit berkurang, aku mengajak kakakku untuk melanjutkan perjalanan. Dan ini fotoku dengan tampang kelelahan.



Dan tak lama setelah aku berhenti istirahat sampailah aku di Goa Jepang yang pertama. Dan baru ku ketahui bahwa Goa Jepang tidak hanya ada 1. Namun perjalananku kuputuskan di Goa Jepang yang pertama ini karena aku sudah sangat lelah dan cuaca yang tidak mendukung. Namun sayang di goa ini tidak ada stalagtit dan stalagnit karena goa ini adalah goa buatan. Bisa kuceritakan keadaan di salam sana lembab. Goa ini juga tidak tertalu panjang, hanya beberapa meter dan buntu. 

Aku di Goa Jepang hanya beberapa saat dan membeli sebotol air minum. Setelah tak terasa lelah aku dan kakakku memutuskan untuk turun dan pulang.

Baru beberapa langkah dari Goa Jepang terdengar suara angin yang membawa hujan. Dalam hatiku kalau memang akan hujan, hujanlah tapi 1 doaku, jangan berikan petir aku takut petir. Dan benar hujan grimis di susul hujan deras yang benar-benar deras dalam arti sebenarnya. Perasaanku kosong, aku hanya berdoa agar aku tidak terpeleset karena medan di sana sangat jelek hanya seperti jalan di pinggir tebing tanpa pegangan, hanya tanah liat, terkadang kutemukan patahan ranting menutupi.

Hujan semakin deras, aku semakin kedinginan. Tubuhku tak karuan, keringat, air, semua bercampur menjadi satu. Ditambah medan yang tidak mendukung dipadu dengan air yang membasahi jalan tanah dan batu sehingga sedikit licin. Aku dan kakakku tidak mempercepat laju perjalanan kami. Prinsip kami, perjalanan masih jauh, kalaupun kami berjalan lebih cepat kami tetapi basah kuyup dan keamanan kami kurang terjamin. Kami berjalan biasa.

Saat aku hampir sampai bawah, terdengar suara petir, aku segera menundukkan badan, karena petir akan menyambar tempat yang lebih tinggi. Dalam perjalanan aku hanya lihat bawah dan memastikan langkah kakiku tepat. Karena aku seorang pengguna kacamata jelas aku tidak dapat melihat dengan jelas karena kacamata ku basah terkena air. Sampai di bawah, di pintu masuk, kuangkat kepalaku, sedikit terlihat bayang-bayang papa dan mamaku sedang menantikan kedatangan kami di sana. Sampai di bawah, mamaku langsung memberikan handuk untuk mengeringkan tubuhku, papaku langsung mengambil mobil untuk segera pulang. Tubuhku basah kuyup, apa boleh buat, di dekat sana tak terlihat penjual baju, dan kami memutuskan untuk pulang.

Sampai di rumah aku segera mandi. Badanku sangat dingin. Mamaku segera membuatkan kami minuman hangat, sedangkan papaku mengeringkan STNK yang basah terkena hujan, karena kunci kendaraan yang di bawa kakakku terkena air hujan.

Selesai mandi dan minum hangat, jari-jariku terasa kaku dan sakit, aku menempelkannya pada gelas minuman hangat dan rasa kaku itu berkurang. Seusainya papa mamaku segera membelikan makanan untuk kami agar badan terasa hangat karena ada pembakaran.

Maaf teman-teman, di potongan ceritaku yang ini, aku tidak dapat memperlihatkan fotoku, karena hujan. 

Sekian dulu ya teman-teman cerita tamasyaku ke Kaliurang. Lain waktu aku akan bercerita lagi tentang kegiatanku saat bertamasya. sampai jumpa di cerita lainnya.

semoga bermanfaat bagi teman-teman semua.. 




AIR TERJUN SEKAR LANGIT

Air terjun ini terletak di Jawa Tengah aku sedikit lupa tepatnya yang jelas tidak jauh dari Magelang. Di sini udaranya cukup sejuk, airnya segar. Cukup menarik untuk dikunjungi. semoga menajdi inspirasi bagi penggemar air terjun.























BUKIT BINTANG

Di Yogyakarta sangat banyak terdapat objek wisata. Bukit Bintang, mungkin bukan nama yang asing bagi sebagian warga Yogyakarta. suatu kawasan di daerah Patuk, Wonosari,Yogyakarta. Menyajikan keindahan Kota Yogyakarta. Di tempat ini kita bisa melihat Yogyakarta dari ketinggian. Akan lebih menarik jika kita berkunjung di malam hari. Terlihat kerlap-kerlip lampu yang sangat indah, ditemani udara yang cukup sejuk.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar